Selasa, 01 April 2014

[RANDOM] 100 Fakta Random Tentang EXO


 

1. Chanyeol dan Baekhyun adalah teman yang sangat baik. Chanyeol juga dekat dengan Kris.

2. Luhan mengatakan kepada Yunho dia fans terberat nya. Yunho memperlakukan Luhan dengan baik. Dia bahkan membantu Luhan dalam menari nya. Dan itulah one-to-one pengajaran.

3. Anggota EXO tidak memiliki konflik besar. Bahkan jika mereka berkelahi, mereka tidak menganggapnya serius. Seseorang tidak senang dengan kedatangan mendadak Baekhyun tapi seiring berjalannya waktu semuanya menjadi baik-baik saja.

4. Jongin paling sering bertengkar tapi yang paling serius adalah dengan Taemin.

5. Kris orangnya sensitif terhadap orang yg berbicara tentang masalah keluarganya. Staf tidak akan menyebutkan urusan keluarga dengan dia. Sebelumnya beberapa fans mencoba mencari hal-hal tentang hal itu dan dia marah. Bahkan sedikit marah. (mungkin dapat dilihat dari nama keluarganya yang berubah dari Li menjadi Wu.)

6. Luhan sensitif terhadap kata-kata seperti feminin. Dia bisa marah kalo ada yang bilang wajahnya lah yang terlihat lebih feminim.

7. 4 member dari China (exo-m) mempunyai 4 website sosial utama China termasuk Weibo dan RenRen

8. Chanyeol itu anak yang cerdas, humoris, santai, ramah, dan penuh perhatian. Keluarg
anya yang mampu (cukup kaya) sehingga dia tidak melihat hal-hal dengan banyak pikiran negatif.

9. Lay dan Kai saling menghargai. Kadang-kadang mereka kompetitif tapi itulah mengapa mereka lebih meningkat.

10. TaeKai benar-benar dekat. Mereka sering bertengkar namun juga sayang satu sama lain. Lama di hari-hari trainee mereka, mereka banyakberdebat satu sama lain . Hal ini selalu berakhir dengan perkelahian yang nyata tetapi setelah itu mereka berpegang teguh satu sama lain seolah-olah tidak ada yang terjadi.

11. Kai tidak senang dengan debut Taemin lebih awal karena Kai pikir dia lebih baik. Tapi Taemin benar-benar tidak berpikir dengan cara yang sama. Segera setelah debut Taemin, mereka tidak dekat lagi seperti sebelumnya. Tapi setelah beberapa saat mereka dekat lagi.

12. Taemin harus mempertimbangkan banyak hal setelah debut. Dia tidak melawan sedikit pun saat ada issue jika dia di bully. Tapi Kai nyaris berkelahi dengan orang-orang yang melakukan beberapa hal yang tidak diinginkan kepada Taemin. Tapi Kai akhirnya menenangkan dirinya saat ia tahu dia seorang SM trainee.

13. EXO dan SHINee benar-benar dekat. Seperti TaeKai dan ChanKey.

14. Rumornya, mereka semua memiliki pacar tapi ketika SM harus memilih anggota di EXO, mereka semua putus.

15. Luhan tidak berbicara tentang tipe ideal nya. Tapi mereka berbicara tentang siapa yang tercantik di SNSD. Luhan dan Tao mengatakan itu Yoona. Lay mengatakan Taeyeon. Kris mengatakan Yuri.

16. Kris menyukai Yuri karena ia menyaksikan Invincible Youth.

17. Chanyeol suka T.O.P karena menurutnya suara mereka mirip.

18. Sehun takut kalo berada di lift sendiri

19. Tao benar-benar marah oleh beberapa anti fansnya di online.

20. BaekYeol dan Lay adalah anggota yang paling lucu.

21. Kai suka tidur dengan half-naked XD alias topless.

22. Baekhyun dan D.O. ingin bekerjasama untuk bully (hanya candaan) Chanyeol.

23. Tidak peduli berapa banyak Tao makan, dia tidak bisa gemuk. Tapi Lay bisa menjadi gemuk dengan mudah.

24. Xiumin membantu para member yang lain dalam hal kebersihan.

25. Chanyeol dan Baekhyun suka bermain game online

26. Chen adalah tipe orang yang bisa tidur di mana saja.

27. Kris sering menceritakan lelucon benar-benar garing dan tak seorang pun ingin mendengar.

28. Jika ada kaus kaki di dorm rusak atau mungkin udah jelek, itu pasti telah dipakai oleh Lay atau Tao.

29. Jino tidak debut dengan EXO karena SM berpikir untuk membiarkan dia pergi solo tahun depan!

30. Jino dan EXO D.O. adalah teman dekat. 

31. Mereka berdua pernah pergi dari SM sekali, tapi kembali lagi.

32. D.O. dan Kim Moonkyu (rumor yang dulu katanya mau jadi EXO member/ Kai sahabat) tidak berhubungan baik.

33. Moonkyu meninggalkan EXO karena ia bosan menunggu dan stres dari orang tua.

34. Pada awalnya, Kai dan D.O. tidak akur karena Moonkyu.

35. Cara untuk menghilangkan stress yang dirasakan oleh Kai adalah dengan cara mendengarkan musik, yang bisa membuatnya rileks dan juga tubuhnya.

36. Pada awalnya, Kai direncanakan untuk menjadi member di EXO-M (menjelaskan 3 tahun dia belajar bahasa China) Namun, apakah dia bisa menjadi bagian dari EXO-K tergantung pada hubungannya dengan D.O pada saat itu.

37. Sejauh ini EXO-K tidak akan memiliki rencana berbagai EXO variety show yang spesifik. Mereka akan menunggu sampai EXO-M selesai promosi mereka di China untuk merekam variety show di Korea. SM memikirkan Hello Baby atau hal-hal seperti 2NE1 TV .

38. EXO akan memiliki kolaborasi lebih dengan SNSD. SNSD akan mengurus EXO. (no fanwar please :))

39. Full album EXO tidak akan dirilis sampai setelah Olimpiade. EXO-M kemudian akan kembali Korea dan mempromosikan lagu dengan K serta melalukan beberapa rekaman.

40. I AM film hanyalah untuk tes. berikutnya SM akan membuat film seperti Highschool Musical. (i think it's To The Beautiful You?)

41. SM tidak memiliki rencana untuk group baru sebelum 2014. Tapi mungkin ada penyanyi solo

42. SM telah memilih anggota group girlband baru. akan memiliki 12 anggota. EXO akan mengurus mereka. Akan ada 3 anggota Tionghoa di dalamnya. Mereka akan memiliki kolaborasi dengan EXO. Beberapa anggota memiliki hubungan yang baik dengan EXO.  (masih rumor)

43. Akan ada kolaborasi di CF antara EXO dan SNSD. SM akan membuat Loveline. SM bahkan tidak akan menghentikan skandal. Yang mereka inginkan adalah perhatian.

44. SM berpikir BAP dan JJ Project adalah kompetisi terbesar bagi EXO.

45. Baekhyun suka mengisi ransel dengan barang-barang yang random.

46. Luhan suka mencuri makanan ringan Lay.

47. Di EXO-M, mereka membersihkan kamar mereka sendiri. Di EXO-K, mereka bermain game dan yang kalah akan membersihkan.

48. Kris dan Suho memiliki kehidupan pribadi yang lebih dari anggota lain.

49. Yang paling mudah untuk di bully di K adalah Kai, Chanyeol adalah yang kedua.

50. Ketika Kris tidak senang, Chanyeol hanya akan mengeluarkan ekspresinya yang berlebihan untuk menghiburnya.

  ...........untuk kali ini sampai 50 dulu yahh fact nya..... sisanya buat minggu depan
            ~HopeYou Are LIKE It~   ^^

 

Jumat, 08 November 2013

CAUSE LOVE

Pagi ini, mentari sudah malas untuk menampakkan sosoknya. Mungkin, karena sedang musimnya atau ada alasan lain? Ah… ku tak tahu. Mungkin mentari sedang bersedih, ya seperti perasaaku saat ini. “saya sudah siap dengan hari ini” kataku dalam hati sambil tersenyum didepan kaca cermin yang setia memantulkan wajahku setiap pagi. Kuambil kunci motor diatas meja dekat tumpukan buku dan akhirnya akupun meluncur dijalan raya. Tak berselang lama aku telah sampai ditempatku mencari uang. Bukan mencari uang, lebih tepatnya tempatku mencari senyum.
“pagi Kak Irfan” kata salah seorang pegawai ditempat ini menyambutku dengan senyum hangat yang menurutku merubah suasana mendung hari ini.
“pagi” balasku, dan kulangkahkan kaki ini menuju ruang kerjaku. “Sepi sekali” pikirku. Masih pukul 9.00 pagi. Kubuka gadget dan “19” ejaku, seakan dunia ini berhenti berputar. Bukan, bukan berhenti namun hanya kembali ke memory masa silam.
Suara air yang mengguyur genting gedung ini seakan menambah dingin suasana hatiku. Bukan hanya suasana, tapi hati, perasaan dan jiwaku membeku seperti gunungan es yang seakan tak akan pernah bisa mencair. Kulangkahkan kakiku mendekati jendela dan memastikan ini bukan hujan. Dan ternyata, hujan turun saat ini juga. Tepat 9.00…
“Kriing…. Kriing…” suara bel berbunyi. Semua yang berada disini bingung berlarian kesana-kemarin. “apakah kalian tidak pernah berfikir, kalau menunggu itu lebih baik dari pada ditunggu” kataku dalam hati.
“makanya, tidur disamping kandang ayam saja. Biar bangunnya pagi” kataku meledek mereka semua yang terkena razia terlambat.
“Irfan, turun” ha??? Aku kan sudah berada di balkon? Kenapa aku dipanggil? Masak sih aku terkena razia?
“Iya Pak” jawabku gugup dan bingung
“hari ini, jam saya dikelasmu kan? Saya ada acara, jadi semua teman kelas kalian suruh bersih-bersih Lab IPS lama dekat Lab Ipa”
“lab lama?”
“iya. Cepat sana, saya ada acara”
“acara apa Pak?”
“acara buat menghukum mereka”
“hahhahha…. Makanya tidurnya didekat kandang ayam aja”
“Irfan…” teriak Pak Burhan. Langsung lari…. ATUT…
Pak Burhan, guru IPSku tercinta. Hmzz… aku Irfan dieka. Siswa IPS di SMU Putra Bangsa ini. Kau tahu, aku sangat tergila-gila dengan yang namanya pelajaran IPS. Sampai diruang tidurku kutulis “I <3 IPS” besaaar banget dengan tinta permanen. Lebay ya, hehehe… harapanku, semoga setelah lulus nanti aku bias ikut mengelola perusaan milik ayah dan bunda. Mereka juga mendukungku kok J.
Karena aku adalah Pak Ketua kelas XII IPS 6 ini, maka aku yang mengomando semua jalannya bersih-bersih Lab IPS lama yang bau ini. Pelajaran berlangsung 3 jam, sedangkan 1 jam pelajaran belum selesai Lab ini sudah kinclong dalam bahasa Gua.
“untung aja kita free, gak jadi ulangan” kata Rio sambil duduk disebelah kiriku
“tapi, semalem aku sudah STUDY HARD buat ulangan” kataku penuh sesal
“karena kamu paling rajin” jawabnya enteng
“ya, kecewa dikit lah” sesalku
“kan Cuma dikit Fan. Ke kantin dulu ya”
“ya” so, aku ngapain sekarang? Jaga Lab? Sambil belajar? It’s good idea. Kuambil buku IPSku tercintrong dan kumulai belajar dibawah pohon asem depan Lab IPA yang bersebelahan dengan Lab IPS.
“jangan injak” ejaku membaca tulisan di bawah pohon ini. “maksutnya, jangan injak rumput ini gitu?” tanyaku pada diri sendiri. Ah… biarin, rumputnya aja mau didudukin. Setelah kubelajar beberapa materi IPS, belajarku  tergangggu.
“pergi” kata perempuan membuatku mengalihkan pandanganku tuk melihatnya
“apa?” tanyaku bingung
“udah ditulis, jangan duduk diatas ini”
“emang kenapa, apa alasannya. Duduk dimana saja bias kan? Ditaman, rumput juga diduduki, di injak-injak pula” kataku cuek sambil mengarahkan pandanganku ke buku ku lagi
“apa kau tak pernah berifkir, bahwa seburuk apapun makhluk hidup itu juga memiliki hak untuk hidup” suaranya dengan nada bergetar membuatku berdiri tuk memastikan dia tidak menangis
“tapi…” kuhentikan bicaraku. Dia pergi,???. Apakah aku salah duduk disini? Bukannya rumput itu boleh diduduki ya? Ahh… bingung. Aku jadi merasa bersalah sama perempuan tadi.
Sepulang sekolah, kuberdiri di bawah pohon asem depan Lab IPA. Berdiri saja lah, biar gak kena marah sama perempuan tadi. Tuh Dia…
“hey…” teriakku sambil lari mendekatinya
J” dia hanya tersenyum. Apakah Dia lupa kalau aku telah membuatnya menangis?
“setelah ini, kemana?”
“pulang” jawabnya singkat dengan suara yang lembut banget
“ikut aku yuk. Aku tau suatu tempat yang akan membuatmu senang” pintaku
“hm… ? boleh” akhirnya siang ini juga kumengajaknya kesebuah taman di sudut kota. Kuajak Dia duduk didekat sungai ditaman ini sambil menikmati sebotol Pocari Sweat untuk menghilangkan panas.
“aku minta maaf tadi pagi” kumembuka suara
“lupakan” jawabnya enteng
“kenapa?” aku jadi bingung
“bukankah hidup itu untuk tersenyum? Dan menghilangkan semua kebencian dan keburukan?” kalimatnya sudah kumengerti. Aku tak bicara apapun setelah itu, dan kuajak dia pulang setelah beberapa waktu.
“ikut aku lagi yuk” pintaku setelah sekian lama kumenunggunya di depan Lab IPA. Dan akhirnya Dia mau…
“kenapa kamu mengambil jurusan IPA? Bukankah lebih mudah untuk mempelajari IPS?” tanyaku ketika di dekat sungai
“bukankah hidup dan kehidupan itu sebuah misteri?” kalimatnya sudah kumengerti. Aku tak berbicara apapun setelah itu, dan kuajak dia pulang setelah beberapa waktu.
“Ikut lagi Yuk. Please” pintaku sekian lama kumenunggu didepan Lab sepulang sekolah. Hari ini, ketiga kalinya aku mengajaknya ketaman ini.
“sungainya kering” katanya dengan nada suara besedih
“ya ini. Emangnya kenapa?” tanyaku
“bukankah kehidupan itu harus tetap mengalir laksana air sungai ini?” lagi-lagi, kalimatnya sudah kumengerti. Aku tak bicara apapun setelah itu, dan kuajak dia pulang setelah beberapa waktu.
Hari ke-empat. Aku semakin penasaran dengan sisi lain sosok ini. Kuajak Dia ketempat itu lagi, dan berharap kutemukan jawaban dari semua pertanyaanku.
“kenapa kau melindungi rumput kemarin?” tanyaku
“bukankah seburuk apapun makhluk hidup ciptaan tuhan, juga memiliki hak untuk hidup?” lagi-lagi, kalimatnya sudah kumengerti. Aku tak bicara apapun setelah itu, dan kuajak dia pulang setelah beberapa waktu.
Hari ini, aku ingin mengatakan sesuatu yang sangat memenuhi hatiku. Aku merasa ada sesuatu yang aneh dari sosok itu. Aku ingin mengenalnya lebih jauh.
“Kau tahu, alas an suangai kecil ini kering?” tanyaku
“tidak” jawabnya lembut sambil memandang kearahku
“karena, kamu sedang bahagia. Sebaliknya, jika kamu bersedih sungai ini akan mengalir dengan amat derasnya. Kau tahu…”
“maaf aku harus pergi” potongnya. Kulihat sosok itu pergi meninggalkanku, dengan sangat terburu-buru. Siapakah sebenarnya sosok itu?
Kulihat ada selembar kertas yang tergeletak di dekatku, tepat dimana dia duduk. Kuambil itu, dan kulihat dengan seksama. “CAUSE LOVE” tertulis diatas kertas putih itu. Kuarah pandanganku lurus kedepan menelusuri pandangan buram didepanku. Kini, aku semakin ingin tau misteri tentangmu.
“apa kau pernah lihat, cewek berbando biru selalu berada di Lab IPA ini?” tanyaku pada salah satu siswi yang baru saja keluar dari Lab IPA
“maaf saya tidak tahu?” jawabnya. Sebenarnya, siapa kau? Mengapa kau begitu misterius.
Hari berikutnya, kutunggu dia dibawah pohon asem depan Lab IPA. Namun, tak kutemui sosoknya disini. Hari berikutnya, aku tak berdiri. Tapi, aku duduk dan berharap dia akan dating dan menemuiku. Namun, masih aku tak menemuinya siang ini.
Pagi, mendung sekali. Mungkin beberapa saat lagi, akan hujan. Aku dapat tugas dari Pak Burhan, untuk mengantarkan buku ke Lab IPS lama. Kulaksanakan tugas itu dengan senang hati, meskipun bukunya berat banget. “happy Birt Day too You” lagu selamat ulang tahun terdengar dari Lab IPS ini. Kurasa sumbernya dari Lab IPA sebelah. Kuintip, tak ada gurunya. Kulihat yang sedang berdiri didepan kue tart, itu sosok yang kucari beberapa hari ini. Kutulis sesuatu dengan tinta hitam diselembar kertas. “aku tahu apa maksud dari kata-katamu. Kau tahu, sungai ditaman kini sudah mengalir :) ayo, lihat aliran itu bersama-sama” kuketuk pinta Lab IPA. Dan ada yang membukanya, sosok itu kini didepanku.
“kemana saja kau? Sungai di taman, kini sudah mengalir” bisikku ditelinga kanannya sambil kuberikan kertas itu. Kemudian aku kabur sejauh mungkin,…
“anak-anak hari ini kita bebas. Karena disekolah akan diadakan fogging. Jadi kalian semua pulang pukul 7. Setelah mendengar pengumuman dari Pak Burhan, aku langsung pergi ke took bunga. Membeli bunga Lily putih dan kuberi sebuah kata “hari ulang tahun bukan hanya sebuah hari yang berulang setiap tahunnya, namun itu penuh makna” kupergi kesungai. Duduk dibawah pohon ini, membuatku damai. Aku tahu sekarang…
Kulihat arloji, pukul 9.00 mendung sekali. Tak berselang lama, hujan turun. Kuberteduh di bawah pohon rindang ini. Baju dan tasku basah, namun kujaga bunga ini agar tetap kering. “kenapa kau tak dating? Semestinya kamu sudah tahu maksut dari kata-kataku tadi” tanyaku dalam hati. Hujanpun berhenti, setelah pukul 9.41 . ada seorang laki-laki berlari dari kejauhan, mendekatiku. Dia hanya tersenyum dan memberiku selembar kertas yang tak terbungkus apapun. Dan secepat kilat dia pergi…
“Senangnya aku, jika sungai sudah mengalir. Kau salah jika sungai itu kering karena aku terus merasa senang. Aku tahu, kau ingin mencari sisi lain dari hidupku. Tak akan kubiarkan kau mengetahuinya, karena aku adalah aku dank kau adalah engkau” kubaca tulisan itu. Apakah yang sebenarnya terjadi?
Tutt…tuttt…. Ponselku berbunyi. Dari Aiman,
“halo..”
“hey.. Fan. Kau dimana? Ada berita Duka”
“berita apa?” tanyaku bingung sendiri
“ada salah satu adik kelas kita yang meninggal”
“ha? Siapa?”
“adik kelas IPA yang rajin itu low” jelasnya. Apa yang terjadi??
“IPA? Siapa?”
“namanya… lupa aku. Pokoknya dia rajin ke Lab IPA. Kamu ingat saat kamu cerita ke aku, ada cewek marah-marah karena kamu duduk dibawah pohon asem?”
“ya, kenapa Dia?”
“ya itu dia” deg, apakah dunia telah berhenti berputar? Kenapa semua ini terjadi? Apa salahku? Kenapa kau mengambilnya Tuhan?
Kuarahkan pandanganku yang semakin kabur di ujung sungai. Sungai memang telah mengalir, mengapa kini aku sendiri yang menyaksikannya. Mana janjimu? Kudekati pinggiran sungai itu, kuraih airnya. Segar dan jernih. “mungkin, benar. CAUSE LOVE” Kuletakkan bunga lily itu dipinggir sungai. Arus kencangnya telah membawanya pergi menuju hilir.
Pukul 6.55, aku masih beradadirumah. Malas sekali untuk pergi kesekolah. Kulihat tulisan “I <3 IPS” dikamarku. “kau hanya sebuah kalimat” kataku sebelum meninggalkan ruangan ini. Sampai depan gerbang, bel sudah berbunyi.
“kok siang nak Irfan?” Tanya Pak Basuki, satpam sekolah. Aku hanya tersenyum, yang menurutku membuat wajahku tambah asem.
Kulewat papan pengumuman. “Raya, sahabat kita kelas XI IPA. Telah pergi meninggalkan kita selamanya, semoga dia selalu berada pada tempat yang indah” kulihat dengan seksama foto yang ditempel itu. Benar sosok itu, kenapa kau memanggilnya Tuhan. Tau kah Kau, aku ingin mengenalnya.
“eh, kamu tahu ini siapa?” tanyaku pada siswi yang lewat di belakangku
“itu Raya”
“apakah Dia, cewek yang sering pakai bando biru? Lalu favoritnya di Lab IPA?” tanyaku dengan nada bingung
“you are right” ha??
“dia bernama Raya? Kenapa dia meninggal?”
“dia sakit kanker darah sejak setahun lalu”
“kemarinkan, dia ulang tahun?”
“iya, dia ulang tahun. Dia meninggal pukul 9.00 tepat kemarin pagi”
“ketika hujan?”
“iya. Sudah ya Kak” Tuhan, mengapa kau memanggilnya???
“Bundaaaa……” treiakku memanggil bunda dari dalam kamar.
“ada apa Irfan?” Tanya bunda bingung
“aku ingin pindah ke IPA”
“apa? Apa maksutmu?” Tanya ayah yang ikut masuk kamar
“apa Bunda dan ayah tahu, aku tersiksa oleh IPS. Ayah dan bunda, tak pernah memberiku pilihan. Aku ingin IPA”
“jangan kau bersekolah jika kau tak bias mnegikuti keinginan ayah” ujar ayah
“kenapa aku harus mengikuti keinginan ayah?” berperang dengan semua keadaan. Aku tak tahu Tuhan, apa keinginanku. Kuoleskan semua tinta permanenku kehuruf S yang berada ditembok. Kini, aku menyukai IPA, bukan IPS. Kuketik surat untuk meminta pindah kelas ke IPA. Kuminta tanda tangan ayah, meskipun harus kena tamparan pedihnya.
“kau, tahu, kau sudah kelas XII. Kenapa kau mengambil keputusan seperti ini?”
“karena ayah, tidak pernah mendengar semua keinginanku” akhirnya kudapatkan tanda tangan ayah, setelah 2 kali kudapatkan tamparannya.
Kuajukan surat itu kesekolah, Pak Burhan menanggapinya. Semua bertanya ada apa dengan diriku. Tapi, aku tak punya alas an unutuk menjawabnya. Semua seklah IPSku terbengkalai, sekarang IPA adalah cita-citaku. Meskipun aku tahu, ini sangat berat bagiku.
Hari kelulusan tiba. Aku tak bisa berfikir tentang nilai sekolahku. Andaikan itu terburuk, bukankah kita harus tetap tersenyum? Bukankah hidup dan kehidupan adalah misteri? Sehingga semua tak bias ditebak. Bukankah hidup harus tetap mengalir seperti air pada sungai?
“selamat, kamu mendapatkan nilai terbaik. 9,5” kata Rio sambil menyalamiku. Tak ku sangka, jika kita memang bersungguh-sungguh, hasilnya pasti memuaskan.
Akhirnya, aku diterima difakultas terfavorit di Indonesia. Tidak seperti yang lain, aku bisa menyelesaikan study S1 kedokteranku selama 3 tahun. Setelah itu, kulanjutkan study S2 selama 3 tahun pula. Aku mendapat nilai terbaik di fakultas ini. Tuhan, kau memang sangat baik. Hingga hari ini, aku menerima hasil dari semua kerja kerasku. Aku diterima di rumah sakit terbaik dikotaku. Aku menjadi dokter yang sangat dihandalkan oleh semuanya. Ternyata, kesuksesan berasal dari dalam diri sendiri…
Pagi ini, cuaca sudah mendung. Matahari mungkin sedang bersedih, pikirku. Kutersenyum lebar selebar-lebarnya didepan cermin datar ini. Kumasukkan jaket putih bergaris biru muda kedalam tasku. Kupakai jas putih yang selalu menemaniku dalam keadaan sedih dan senang ini. Kuambil kunci motor didekat tumpukan buku-buku referensiku. Kuluncurkan roda motor maticku ke atas jalan raya. Mendung sekali, pikirku.
“pagi Kak Irfan” sapa salah satu cleaning service di sini.
“pagi” jawabku. Aku biasa dipanggil mereka dengan sebutan Kakak, karena aku yang paling muda diantara dokter-dokter yang lain. Kubuka pintu ruang kerjaku, dan kuletakkan tas dikursi.
Sepi sekali, pikirku. Kulihat arlojiku, Puku 9.00 pagi. Kubuka gadget,”Sembilan belas” ucapku. Seketika kudengar suara air hujan mengguyur genting gedung ini. Kudekati jendela dan kupastikan ini bukan hujan. Ternyata hujan, telah mengguyur kotaku. “hujan ini, mengingatkanku akan sebuha kenangan. Dimana aku, mulai memiliki rasa ingin tahu dan sangat ingin tahu. Kau telah membuatku berubah. Tetapi maaf, aku tak bias berhenti tuk menelusuri semua tentangmu” kataku sembari tersenyum.
Pukul 9.41, hujan reda. Sama seperti tahun-tahun yang telah berlalu, semua hujan turun pukul 9.00 dan berhenti pukul sepuluh kurang Sembilan belas menit. saat ini juga aku telah berdiri disebuah tempat. Tempatku menemukan arti hidup yang sesungguhnya. “bukankah hidup itu untuk tersenyum? Dan menghilangkan semua kebencian dan keburukan?” bukankah hidup dan kehidupan itu sebuah misteri? bukankah kehidupan itu harus tetap mengalir laksana sungai ini?” aku masih bisa mendengar ucapanmu.
Kulihat pandangan nan jauh disana, semakin kabur. Ternyata, sungai ini bergantung pada diriku sediri. Sungai ini kering, ketika aku merasa senang didekatmu. Kini, sungai ini mengalir dan tak pernah berhenti sejak hari itu. Hari dimana aku tau makna sebuah cinta.
Kudekati pinggiran sungai itu, kuletakkan setangkai lily yang kubawa dipinggiran sungai. Arus kencangnya membawanya sampai hilir. Kududuk dibawah pohon rindang ini, kubuka 2 lembar kertas kusam yang lipatannya sangat licin. Tak kubaca, kumasukkan kesebuah botol kaca yang kututul rapat. Kulemparkan botol itu, ke arah sungai. “semoga, kau nan jauh disana tahu bahwa aku sudah melupakanmu. Aku adalah aku, dan kau adalah engkau”

_Reyz_


by        : Always_susanti.corp  
publish : & dk_san

Kamis, 07 November 2013

Hal Kecil yang Berharga
by: dk_san

      Tetesan air dari langit-langit memecah keheningan ku. Terlintas di benak ku suatu kenangan. Kenangan manis yang tak pernah ku lupa. Kenangan yang mengajariku apa itu perjuangan, apa itu harapan, dan apa itu persahabatan. Ku ambil laptopku dan kucari suatu file. Suatu file yang mengandung sejuta kenangan, suatu file yang mengandung sejuta cerita.
      Kududuk di ruang tengah. Ditemani segelas susu hangat, kubuka file itu Dan munculah berbagai foto yang tak asing lagi bagiku. Ya , itu fotoku dan teman temanku. Kupandangi foto itu satu persatu. Tanpa kusadari ,detik demi detik, hari demi hari telah berlalu dan foto itu  adalah saksi bisu perjuanganku. Semua itu bermula di pagi itu…      *Kriiiinggg………      Suara alaram membangunkanku.  Teringat di benakku bahwa hari ini hari spesial bagiku. Kubasuh wajahku dengan air suci itu dan kupanjatkan do’aku kepada Sang Pencipta.
       Tuhan , lancarkanlah perjalananku hari ini,  dan jadikan hari ini sebagai hari terindah dalam hidupku, amin” 
       Oh iya, namaku Dicky, umur 14 tahun, aku bersekolah di SMP ternama di Surabaya,aku itu orangnya jail, ngeselin,sembrono tapi penyayang, dan kalau ditanya soal pacar, aku akan jawab  “Lain kali aja yah… !” 
      Setelah semua persiapan selesai, tak lupa kuminta do’a restu kepada orang tuaku. Ibu, ayah, mungkin Dicky nggak bisa memberi kalian sesuatu yang berharga , tapi dikesempatan kali ini Dicky akan coba untuk memberi sesuatu yang berkesan yang nantinnya membuat kalian bangga kepada Dicky. Dicky pamit dulu bu, yah, Asalamualaikum  sambil kucium tangan mereka satu persatu.
Ia, nak disini kami selalu mendo’akan yang terbaik untukmu. Dan semua yang telaha kau lakukan selama ini sudah membuat kami bangga. Hati­-hati di jalan nak kata ibuku menahan haru.
      Kupeluk mereka, dan kurasakan kehangatan yang tiada tara. Kehangatan yang takpernah kulupa sampai kapanpun.
      Kulangkahkan kakiku tuk pergi ke sekolah. Sebenarnya hari ini aku akan pergi ke Malang untuk mengikuti Olimpiade fisika di tingkat provinsi. Sesampai disana pak Imran dan Hafiz sudah menungguku untuk segera berangkat ke Malang.
Lama banget lu Ky, kami udah nunggu dari tadi tau ! kata Hafiz kesal
Maaf maaf, lu kan udah tau sendiri rumah aku jauh jawabku mencari alasan
Sudah sudah, ayo cepat masuk mobil, sudah jam 08.00 ini sahut pak Imr
an menetralkan suasana.
      Di sepanjang perjalanan, aku dan Hafiz asik mengobrol dan berfoto–foto, biasalah, anak zaman sekarang pada ALAY, hehehe. Sedangkan pak Imran asik berbicara dengan pak supir, entah apa gerangan yang mereka bicarakan.
      Oh iya ini teman seperjuangan ku namanya Hafiz, umur 14 tahun, jika aku lomba dibidang fisika, maka ia di bidang IPS. Kalau ditanya orang nya kaya gimana ? menurut aku dia udah pinter ganteng lagi,sebelas dua belas deh sama aku, hehehe. Pertama aku ketemu Hafiz itu, saat pertama aku masuk SMP, waktu pulang aku naik angkot , terus ketemu dia sama temen-temen gengnya yang sok Gaul itu
          Waktu itu gue takut kalau diapa-apain, gue sempet berfikir, apa gue kabur aja ? Atau gue samperin terus hajar mereka satu satu kaya poworanger menghajar musuh-musuhnya gitu. Tapi gue gak punya kekuatan super apapun. Lagian terakhir kali gue berantem itu juga sama anak ayam tetangga, gue jadi tepar gara gara kaki gue dipatokin sama tuh ayam sialan. Tapi gue salah, ternyata Hafiz itu orangnya enak dan lama kelamaan jadi temen deh. Tapi satu hal yang bikin gue heran , orang Gaul nggak mungkin naik angkot. Apa itu berarti gue nggak Gaul ? Bukan! Percaya gue anaknya Gaul ! Manggilnya aja Elo Gue Elo Gue meski ada alasan kenapa gue naik angkot. Oke kembali ketopik, kalau guru pendamping ku ini, namanya pak Imran, oranganya tinggi, kumisnya tebel lagi, tapi enak kok diajak bicara 
      Tak terasa 4 jam berlalu, dan kami sudah sampai di Malang. Sesampai disana kami turun di hotel dan berkumpul bersama teman seperjuangan dari kota yang sama, yaitu Surabaya. Hanya saja mereka dari SMP 2 dan kami dari SMP 8 Surabaya.
      Setelah berkumpul, kami check in hotel bersama, dan menunggu untuk mendapatkan kamar.
Hei ! nama mu siapa ? tanyaku kepada seseorang yang duduk  disampingku.
Oh, aku Bayun dari SMP 2 Surabaya, kalau kamu ? jawabnya, sambil bertanya kembali.
      “Aku Dicky dari SMP 8 Surabaya. Dari SMPmu ada berapa orang ? jawabku sambil bertanya lagi.
      “Ada 4 orang ,sama akuKalau kamu ? ujar nya
      “Dari SMP ku cuma ada 2 orang, sama aku. eh kunci kamarnya udah ada tuh, pergi ke kamar yuk ajakku.
      Karena peserta laki – laki dari kota kami cuma tiga, jadi aku sekamar dengan Bayun dan Hafiz. Sesampai di kamar, kami sibuk sendiri, ada yang beresin baju lah, ngeluarin barang barang lah, beresin ini, beresin itu, ribetlah pokoknya. Sesudah itu kami pergi ke kamar perempuan untuk berkenalan, meskipun sebenarnya aku dan Hafiz malu malu kucing, tapi Bayun tetap memaksa kami, yah… apa boleh buat. Masih mending dikenalin sama cewek, daripada dikenalin sama gorila Timur Leste, iya kan ?
      *Tok…tok…tok… suara Bayun mengetuk pintu.
      “Siapa ? masuk aja, nggak dikunci kok terdengar suara perempuan dari dalam kamar
      “Ini aku, Bayun, aku bawa temen baru nih teriak Bayun kegirangan, sambil membuka pintu
      “Oh elu Yun, masuk aja jawab seseorang didalam kamar itu
      “Eh sini – sini kenalan dulu dong, nama aku Rona kata seseorang sambil mendekatiku
      Aku Dicky dan ini teman ku Hafiz jawab ku
      “Oh Dicky dan Hafiz, kalau ini Nissa, dan yang di pojok itu Susanti katanya sambil memperkenalkan temannya.
          “Jalan-jalan ke taman yuk sekalian berenang !” Ajak Susanti 
      “Iya ke taman yuk, ada mini water park disana” seru Nissa
      Akhirnya, tak lama kemudian kami pergi ke taman dibelakang hotel, yang kebetulan saat itu cuacanya panas banget dengan matahari yang siap membunuh. Jam 10.00 pagi sih memang, tapi lu tau sendirikan jam 08.00 aja sekarang panasnya udah minta tolong. Kulitku tuh sensitif. Bukan sensitif yang gampang nangis atau marah-marah gitu, tapi sensitif gampang merah merah kalau kena sinar  matahari lama. Dan kemungkinan terburuknya gue jadi item kaya gorila Tmur Leste
      “Aku nunggu sini aja ya Fiz, panas banget nih”kataku sambil duduk dibawah pohon.
      “Yaelah Ky, lu Jaim banget sih. Biasanya lu sekolah juga naik angkot kepanasanjawabnya
      “Elu mah enak Fiz kulit lo kuning langsat, nah gua ? Kulit putih pucet udah kaya patung lilin yang kalo keringetan mengkilap .Nggak ada bagus bagusnya” jawabku kesal.
      “Yaelah bro, itu udah takdir dari sononya, ayo ikut napa ? Kapan lagi kita bisa main kaya gini lagi ?” ajaknya lagi
      “Heh… okelah, kapan lagi bisa main kaya gini” jawabku terpaksa.
          “Ayo Ky masuk keair !” Ajak Bayun.
Mampus, gue gak bisa renang, satu-satunya gaya yang gue kuasai cuma gaya batu, yang diem langsung tenggelem, kataku dalam hati     
      “Ah, aku nggak bisa renang Yun” jawabku
      “Kalo gak bisa  pake pelampun sana, ntar lu ngapung-ngapung aja gih”
      “Tai di jamban kalee, ngapung” jawabku kesal
      Akhirnya kami semua bermain-main di kolam renang itu, setelah saling mengenal,kami pun mulai terbiasa. Beberapa waktu berlalu dan kami habiskan untuk berbincang-bincang, berfoto, dan mulai saling bercerita tentang kehidupan masing-masing. Semua canda, dan tawa kami curahkan bersama saat itu. Meski baru mengenal , tapi kami sudah sangat akrab seperti halnya teman pada umum nya. Dan saat itu pula aku belajar apa itu pertemanan, dan apa itu PERSAHABATAN.
      Tak terasa sang mentari telah tenggelam di ufuk barat, tanda purnama mulai datang. Malam itu hanya kami habiskan untuk belajar, karena besok adalah hari bersejarah bagi kami. Hari dimana Olimpiade Sains Nasional tingkat provinsi dimulai, hari dimana semua do’a kami panjatkan. Arloji sudah menunjuk angka 21.00, tibalah kami untuk tidur tuk hadapi hari esok dengan penuh semangat.
*07.00.  Malang, 13 April 2013
      Kami disini, di pintu gerbang ini, menanti dimulainya ajang paling bergengsi. Disini, dipagi hari ini kami panjatkan semua do’a kami, harapan kami dan kami yakin KEAJAIBAN itu ada. Kusiapkan semua alat tempurku, Tak lupa kupanjatkan do’aku kepada Sang Pencipta.
      Ya Allah, lancarkanlah jalan hambaMu ini, berilah hambaMu ini kemenanganan, berilah hambaMu ini kemudahan utuk mengikuti olimpiade ini, amin do’aku dalam hati
      Soal mulai dibagikan, dan olimpiade pun dimulai.
      Anak-anak pertama isi data siswa terlebih dahulu, lalu kerjakan soal dengan dengan teliti. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan 120 menit » kata seorang panitia, serentak memecah lamunanku.
      Kulihat kanan kiriku, tampak wajah percaya diri dari saingan-sainganku, namun aku tak boleh patah semangat. Kumulai tuliskan namaku di kertas putih itu dan mulai menggoreskan pensil ini dengan perlahan. Dan mulai mengerjakan soal yang ada. Tak terasa detik demi detik, menit demi menit telah berlalu dan waktupun telah habis. Kukumpulkan lembar jawabanku kepanitia dan kulangkahkan kakiku meninggalkan ruangan itu.
      Oi Ky !Sahut seseorang dari luar ruangan
      Oh, Hafiz kukira siapa. Sudah selesai ? jawabku, menanya balik
      Sudah, eh gimana tadi, soalnya susah ? tannyanya
      Yah susah-susah gampang lah, kalau kamu ?
      Sama, soal SMA banyak yang keluar. Ayo kembali ke kamar, pasti pak Imran sama teman-teman udah nunggu ajaknya
      Oke, cepetan ! jawabku
Diperjalanan menuju kamar
          *Grubyakkkk… !!!
      “Eh monyong! apaan tuh ?” kataku terkejut
      *Meong…meong…
      “Yaelah, cuma kucing kirain apaan” jawab Hafiz
      “Fiz, kucingnya lucu banget! Tangkep yuk, ntar biar aku yang pelihara” ujarku
      Aku tuh penyayang binatang, aku inget dulu waktu kelas 6 SD, aku pernah nemuin sarang burung di dahan pohon deket sekolahku. Didalamnya ada tiga burung kecil yang imut-imut, tiba-tiba datanglah burung yang lebih besar dengan membawa cacing diparuhnya. Aku langsung berfikir kalau burung besar itu pasti mau nakut-nakutin burung-burung kecil itu. Dengan sigap aku langsung menarik sarang burung itu dan kubawa pulang. Tiba-tiba keesokan harinya burung-burung kecil itu MATI ! Dan malam harinya aku bermimpi kalau burung besar yang aku kira mau nakit-nakutin burung kecil itu marah-marah sama aku. Dia ngebentak aku kaya gini “Gara-gara lu, gue jadi gak bisa beri makan anak-anak gue. Dan sekarang anak-anak gue MATI ! Lu harus TANGGUNG JAWAB !” dan ternyata burung besar yang aku kira mau nakut-nakutin ternyata iduknya. Mati aku ! Setelah peristiwa itu aku nggak bisa tidur nyenyak selama 3 hari, coba bayangin !
      “Tunggu perasaan kucing lu yang ke-99 baru aja tewas” ejeknya
      “Yaelah, nggak segitunya juga kali!” Jawabku kesal.
Akhirmya kami meninggalkan kucing itu, dan keinginanku untuk memeliharanya sirna sudah.
      Sesampainya di kamar…
      Eh, sudah selesai ? gimana soalnya, sulit nggak ?Tanya pak Imran
      Ya lumayan pak, tapi banyak yang sulit. Nggak tau bisa lolos lagi apa nggak, hehehe jawabku
      Oh, ya sudah. Ayo cepet beresin barang barang kalian, setelah ini kita pulang ke Surabaya sahut pak Imran
      Loh, pak langsung pulang? nggak nginep lagi? tanya Hafiz
      Ya nggak lah, nginep cuma 2 hari sama kemarin. Kamu mau nginep lagi Fiz? bisa tapi nanti bayar sendiri jawabnya
      Yang gratisan dong pak sahut Hafiz
      Gratisan ? emang hotel punya nenek moyang lu apa? sahut Bayun membuat seisi kamar terbahak-bahak.
      Setelah selesai beres-beres kami pergi ke lobby untuk check out. Disana sudah ada Rona, Nissa, dan Susanti kamipun ikut bergabung bersama mereka.
      Oi Ron ! teriakku
      “Oh, hai. Wah nggak kerasa udah mau pulang ya, kita  semua berpisah dong?”  jawbnya sambil bertanya kembali       Iya dong, gimana nih, baru dapat teman baru masak udah suruh pisah sih ? sahut Susanti sedih
      Yah gimana lagi, memeng sudah waktunya pulang kata ku
      Gini aja ,kita tukeran nomor hp gimana ? nanti kita bisa smsan. Nanti kita bisa buat janji ketemuan bareng lagi sahut Nissa    
      Nah, ide bagus tuh, gimana setuju kan ? sahut Hafiz
      Oke ! jawab semua kompak
      Beberapa saat kemudian kami sibuk, bertukar nomor hp. Dan tak terasa waktu cepat berlalu. Dan sekarang waktunya kami untuk pergi telah datang, kamipun saling bersalaman untuk melepas pertemuan ini.
      Jangan lupa sms aku ya Ky, Fiz !Teriak Bayun dari kejauhan
       Oke, kalian semua juga ya ! Teriakku membalas
      Akhirnya berakhirlah perjalananku ini. Tak kusangka, perjalanan ini kan sangat istimewa. Banyak pengalaman dan pelajaran yang dapat kupetik dari semua itu. Kini aku belajar, apa itu perjuangan, apa itu kebersamaan, apa itu pengorbanan  dan yang terpenting apa itu PERSAHABATAN.
      Aku sadar semua ini adalah AWAL dari perjuanganku dimasa depan. Dan aku yakin, aku akan dapat menggapai masa depan yang lebih cerah bersama teman teman. Karena kutelah menaruh semuanya di sini ! 5 cm di depan mataku.


Dan yang kuperlukan sekarang adalah…                                            KAKI yang akan berjalan LEBIH JAUH dari BIASANYA,                   
          TANGAN yang akan berbuat LEBIH BANYAK dari BIASANYA,                                     MATA yang akan menatap LEBIH LAMA dari BIASANYA, serta                                  MULUT yang akan TERUS BERDO’A.                             
                                                                                             
                                                                                                                                                   
 

 
 
                                                                                                                                                   



End