Kamis, 07 November 2013

Hal Kecil yang Berharga
by: dk_san

      Tetesan air dari langit-langit memecah keheningan ku. Terlintas di benak ku suatu kenangan. Kenangan manis yang tak pernah ku lupa. Kenangan yang mengajariku apa itu perjuangan, apa itu harapan, dan apa itu persahabatan. Ku ambil laptopku dan kucari suatu file. Suatu file yang mengandung sejuta kenangan, suatu file yang mengandung sejuta cerita.
      Kududuk di ruang tengah. Ditemani segelas susu hangat, kubuka file itu Dan munculah berbagai foto yang tak asing lagi bagiku. Ya , itu fotoku dan teman temanku. Kupandangi foto itu satu persatu. Tanpa kusadari ,detik demi detik, hari demi hari telah berlalu dan foto itu  adalah saksi bisu perjuanganku. Semua itu bermula di pagi itu…      *Kriiiinggg………      Suara alaram membangunkanku.  Teringat di benakku bahwa hari ini hari spesial bagiku. Kubasuh wajahku dengan air suci itu dan kupanjatkan do’aku kepada Sang Pencipta.
       Tuhan , lancarkanlah perjalananku hari ini,  dan jadikan hari ini sebagai hari terindah dalam hidupku, amin” 
       Oh iya, namaku Dicky, umur 14 tahun, aku bersekolah di SMP ternama di Surabaya,aku itu orangnya jail, ngeselin,sembrono tapi penyayang, dan kalau ditanya soal pacar, aku akan jawab  “Lain kali aja yah… !” 
      Setelah semua persiapan selesai, tak lupa kuminta do’a restu kepada orang tuaku. Ibu, ayah, mungkin Dicky nggak bisa memberi kalian sesuatu yang berharga , tapi dikesempatan kali ini Dicky akan coba untuk memberi sesuatu yang berkesan yang nantinnya membuat kalian bangga kepada Dicky. Dicky pamit dulu bu, yah, Asalamualaikum  sambil kucium tangan mereka satu persatu.
Ia, nak disini kami selalu mendo’akan yang terbaik untukmu. Dan semua yang telaha kau lakukan selama ini sudah membuat kami bangga. Hati­-hati di jalan nak kata ibuku menahan haru.
      Kupeluk mereka, dan kurasakan kehangatan yang tiada tara. Kehangatan yang takpernah kulupa sampai kapanpun.
      Kulangkahkan kakiku tuk pergi ke sekolah. Sebenarnya hari ini aku akan pergi ke Malang untuk mengikuti Olimpiade fisika di tingkat provinsi. Sesampai disana pak Imran dan Hafiz sudah menungguku untuk segera berangkat ke Malang.
Lama banget lu Ky, kami udah nunggu dari tadi tau ! kata Hafiz kesal
Maaf maaf, lu kan udah tau sendiri rumah aku jauh jawabku mencari alasan
Sudah sudah, ayo cepat masuk mobil, sudah jam 08.00 ini sahut pak Imr
an menetralkan suasana.
      Di sepanjang perjalanan, aku dan Hafiz asik mengobrol dan berfoto–foto, biasalah, anak zaman sekarang pada ALAY, hehehe. Sedangkan pak Imran asik berbicara dengan pak supir, entah apa gerangan yang mereka bicarakan.
      Oh iya ini teman seperjuangan ku namanya Hafiz, umur 14 tahun, jika aku lomba dibidang fisika, maka ia di bidang IPS. Kalau ditanya orang nya kaya gimana ? menurut aku dia udah pinter ganteng lagi,sebelas dua belas deh sama aku, hehehe. Pertama aku ketemu Hafiz itu, saat pertama aku masuk SMP, waktu pulang aku naik angkot , terus ketemu dia sama temen-temen gengnya yang sok Gaul itu
          Waktu itu gue takut kalau diapa-apain, gue sempet berfikir, apa gue kabur aja ? Atau gue samperin terus hajar mereka satu satu kaya poworanger menghajar musuh-musuhnya gitu. Tapi gue gak punya kekuatan super apapun. Lagian terakhir kali gue berantem itu juga sama anak ayam tetangga, gue jadi tepar gara gara kaki gue dipatokin sama tuh ayam sialan. Tapi gue salah, ternyata Hafiz itu orangnya enak dan lama kelamaan jadi temen deh. Tapi satu hal yang bikin gue heran , orang Gaul nggak mungkin naik angkot. Apa itu berarti gue nggak Gaul ? Bukan! Percaya gue anaknya Gaul ! Manggilnya aja Elo Gue Elo Gue meski ada alasan kenapa gue naik angkot. Oke kembali ketopik, kalau guru pendamping ku ini, namanya pak Imran, oranganya tinggi, kumisnya tebel lagi, tapi enak kok diajak bicara 
      Tak terasa 4 jam berlalu, dan kami sudah sampai di Malang. Sesampai disana kami turun di hotel dan berkumpul bersama teman seperjuangan dari kota yang sama, yaitu Surabaya. Hanya saja mereka dari SMP 2 dan kami dari SMP 8 Surabaya.
      Setelah berkumpul, kami check in hotel bersama, dan menunggu untuk mendapatkan kamar.
Hei ! nama mu siapa ? tanyaku kepada seseorang yang duduk  disampingku.
Oh, aku Bayun dari SMP 2 Surabaya, kalau kamu ? jawabnya, sambil bertanya kembali.
      “Aku Dicky dari SMP 8 Surabaya. Dari SMPmu ada berapa orang ? jawabku sambil bertanya lagi.
      “Ada 4 orang ,sama akuKalau kamu ? ujar nya
      “Dari SMP ku cuma ada 2 orang, sama aku. eh kunci kamarnya udah ada tuh, pergi ke kamar yuk ajakku.
      Karena peserta laki – laki dari kota kami cuma tiga, jadi aku sekamar dengan Bayun dan Hafiz. Sesampai di kamar, kami sibuk sendiri, ada yang beresin baju lah, ngeluarin barang barang lah, beresin ini, beresin itu, ribetlah pokoknya. Sesudah itu kami pergi ke kamar perempuan untuk berkenalan, meskipun sebenarnya aku dan Hafiz malu malu kucing, tapi Bayun tetap memaksa kami, yah… apa boleh buat. Masih mending dikenalin sama cewek, daripada dikenalin sama gorila Timur Leste, iya kan ?
      *Tok…tok…tok… suara Bayun mengetuk pintu.
      “Siapa ? masuk aja, nggak dikunci kok terdengar suara perempuan dari dalam kamar
      “Ini aku, Bayun, aku bawa temen baru nih teriak Bayun kegirangan, sambil membuka pintu
      “Oh elu Yun, masuk aja jawab seseorang didalam kamar itu
      “Eh sini – sini kenalan dulu dong, nama aku Rona kata seseorang sambil mendekatiku
      Aku Dicky dan ini teman ku Hafiz jawab ku
      “Oh Dicky dan Hafiz, kalau ini Nissa, dan yang di pojok itu Susanti katanya sambil memperkenalkan temannya.
          “Jalan-jalan ke taman yuk sekalian berenang !” Ajak Susanti 
      “Iya ke taman yuk, ada mini water park disana” seru Nissa
      Akhirnya, tak lama kemudian kami pergi ke taman dibelakang hotel, yang kebetulan saat itu cuacanya panas banget dengan matahari yang siap membunuh. Jam 10.00 pagi sih memang, tapi lu tau sendirikan jam 08.00 aja sekarang panasnya udah minta tolong. Kulitku tuh sensitif. Bukan sensitif yang gampang nangis atau marah-marah gitu, tapi sensitif gampang merah merah kalau kena sinar  matahari lama. Dan kemungkinan terburuknya gue jadi item kaya gorila Tmur Leste
      “Aku nunggu sini aja ya Fiz, panas banget nih”kataku sambil duduk dibawah pohon.
      “Yaelah Ky, lu Jaim banget sih. Biasanya lu sekolah juga naik angkot kepanasanjawabnya
      “Elu mah enak Fiz kulit lo kuning langsat, nah gua ? Kulit putih pucet udah kaya patung lilin yang kalo keringetan mengkilap .Nggak ada bagus bagusnya” jawabku kesal.
      “Yaelah bro, itu udah takdir dari sononya, ayo ikut napa ? Kapan lagi kita bisa main kaya gini lagi ?” ajaknya lagi
      “Heh… okelah, kapan lagi bisa main kaya gini” jawabku terpaksa.
          “Ayo Ky masuk keair !” Ajak Bayun.
Mampus, gue gak bisa renang, satu-satunya gaya yang gue kuasai cuma gaya batu, yang diem langsung tenggelem, kataku dalam hati     
      “Ah, aku nggak bisa renang Yun” jawabku
      “Kalo gak bisa  pake pelampun sana, ntar lu ngapung-ngapung aja gih”
      “Tai di jamban kalee, ngapung” jawabku kesal
      Akhirnya kami semua bermain-main di kolam renang itu, setelah saling mengenal,kami pun mulai terbiasa. Beberapa waktu berlalu dan kami habiskan untuk berbincang-bincang, berfoto, dan mulai saling bercerita tentang kehidupan masing-masing. Semua canda, dan tawa kami curahkan bersama saat itu. Meski baru mengenal , tapi kami sudah sangat akrab seperti halnya teman pada umum nya. Dan saat itu pula aku belajar apa itu pertemanan, dan apa itu PERSAHABATAN.
      Tak terasa sang mentari telah tenggelam di ufuk barat, tanda purnama mulai datang. Malam itu hanya kami habiskan untuk belajar, karena besok adalah hari bersejarah bagi kami. Hari dimana Olimpiade Sains Nasional tingkat provinsi dimulai, hari dimana semua do’a kami panjatkan. Arloji sudah menunjuk angka 21.00, tibalah kami untuk tidur tuk hadapi hari esok dengan penuh semangat.
*07.00.  Malang, 13 April 2013
      Kami disini, di pintu gerbang ini, menanti dimulainya ajang paling bergengsi. Disini, dipagi hari ini kami panjatkan semua do’a kami, harapan kami dan kami yakin KEAJAIBAN itu ada. Kusiapkan semua alat tempurku, Tak lupa kupanjatkan do’aku kepada Sang Pencipta.
      Ya Allah, lancarkanlah jalan hambaMu ini, berilah hambaMu ini kemenanganan, berilah hambaMu ini kemudahan utuk mengikuti olimpiade ini, amin do’aku dalam hati
      Soal mulai dibagikan, dan olimpiade pun dimulai.
      Anak-anak pertama isi data siswa terlebih dahulu, lalu kerjakan soal dengan dengan teliti. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan 120 menit » kata seorang panitia, serentak memecah lamunanku.
      Kulihat kanan kiriku, tampak wajah percaya diri dari saingan-sainganku, namun aku tak boleh patah semangat. Kumulai tuliskan namaku di kertas putih itu dan mulai menggoreskan pensil ini dengan perlahan. Dan mulai mengerjakan soal yang ada. Tak terasa detik demi detik, menit demi menit telah berlalu dan waktupun telah habis. Kukumpulkan lembar jawabanku kepanitia dan kulangkahkan kakiku meninggalkan ruangan itu.
      Oi Ky !Sahut seseorang dari luar ruangan
      Oh, Hafiz kukira siapa. Sudah selesai ? jawabku, menanya balik
      Sudah, eh gimana tadi, soalnya susah ? tannyanya
      Yah susah-susah gampang lah, kalau kamu ?
      Sama, soal SMA banyak yang keluar. Ayo kembali ke kamar, pasti pak Imran sama teman-teman udah nunggu ajaknya
      Oke, cepetan ! jawabku
Diperjalanan menuju kamar
          *Grubyakkkk… !!!
      “Eh monyong! apaan tuh ?” kataku terkejut
      *Meong…meong…
      “Yaelah, cuma kucing kirain apaan” jawab Hafiz
      “Fiz, kucingnya lucu banget! Tangkep yuk, ntar biar aku yang pelihara” ujarku
      Aku tuh penyayang binatang, aku inget dulu waktu kelas 6 SD, aku pernah nemuin sarang burung di dahan pohon deket sekolahku. Didalamnya ada tiga burung kecil yang imut-imut, tiba-tiba datanglah burung yang lebih besar dengan membawa cacing diparuhnya. Aku langsung berfikir kalau burung besar itu pasti mau nakut-nakutin burung-burung kecil itu. Dengan sigap aku langsung menarik sarang burung itu dan kubawa pulang. Tiba-tiba keesokan harinya burung-burung kecil itu MATI ! Dan malam harinya aku bermimpi kalau burung besar yang aku kira mau nakit-nakutin burung kecil itu marah-marah sama aku. Dia ngebentak aku kaya gini “Gara-gara lu, gue jadi gak bisa beri makan anak-anak gue. Dan sekarang anak-anak gue MATI ! Lu harus TANGGUNG JAWAB !” dan ternyata burung besar yang aku kira mau nakut-nakutin ternyata iduknya. Mati aku ! Setelah peristiwa itu aku nggak bisa tidur nyenyak selama 3 hari, coba bayangin !
      “Tunggu perasaan kucing lu yang ke-99 baru aja tewas” ejeknya
      “Yaelah, nggak segitunya juga kali!” Jawabku kesal.
Akhirmya kami meninggalkan kucing itu, dan keinginanku untuk memeliharanya sirna sudah.
      Sesampainya di kamar…
      Eh, sudah selesai ? gimana soalnya, sulit nggak ?Tanya pak Imran
      Ya lumayan pak, tapi banyak yang sulit. Nggak tau bisa lolos lagi apa nggak, hehehe jawabku
      Oh, ya sudah. Ayo cepet beresin barang barang kalian, setelah ini kita pulang ke Surabaya sahut pak Imran
      Loh, pak langsung pulang? nggak nginep lagi? tanya Hafiz
      Ya nggak lah, nginep cuma 2 hari sama kemarin. Kamu mau nginep lagi Fiz? bisa tapi nanti bayar sendiri jawabnya
      Yang gratisan dong pak sahut Hafiz
      Gratisan ? emang hotel punya nenek moyang lu apa? sahut Bayun membuat seisi kamar terbahak-bahak.
      Setelah selesai beres-beres kami pergi ke lobby untuk check out. Disana sudah ada Rona, Nissa, dan Susanti kamipun ikut bergabung bersama mereka.
      Oi Ron ! teriakku
      “Oh, hai. Wah nggak kerasa udah mau pulang ya, kita  semua berpisah dong?”  jawbnya sambil bertanya kembali       Iya dong, gimana nih, baru dapat teman baru masak udah suruh pisah sih ? sahut Susanti sedih
      Yah gimana lagi, memeng sudah waktunya pulang kata ku
      Gini aja ,kita tukeran nomor hp gimana ? nanti kita bisa smsan. Nanti kita bisa buat janji ketemuan bareng lagi sahut Nissa    
      Nah, ide bagus tuh, gimana setuju kan ? sahut Hafiz
      Oke ! jawab semua kompak
      Beberapa saat kemudian kami sibuk, bertukar nomor hp. Dan tak terasa waktu cepat berlalu. Dan sekarang waktunya kami untuk pergi telah datang, kamipun saling bersalaman untuk melepas pertemuan ini.
      Jangan lupa sms aku ya Ky, Fiz !Teriak Bayun dari kejauhan
       Oke, kalian semua juga ya ! Teriakku membalas
      Akhirnya berakhirlah perjalananku ini. Tak kusangka, perjalanan ini kan sangat istimewa. Banyak pengalaman dan pelajaran yang dapat kupetik dari semua itu. Kini aku belajar, apa itu perjuangan, apa itu kebersamaan, apa itu pengorbanan  dan yang terpenting apa itu PERSAHABATAN.
      Aku sadar semua ini adalah AWAL dari perjuanganku dimasa depan. Dan aku yakin, aku akan dapat menggapai masa depan yang lebih cerah bersama teman teman. Karena kutelah menaruh semuanya di sini ! 5 cm di depan mataku.


Dan yang kuperlukan sekarang adalah…                                            KAKI yang akan berjalan LEBIH JAUH dari BIASANYA,                   
          TANGAN yang akan berbuat LEBIH BANYAK dari BIASANYA,                                     MATA yang akan menatap LEBIH LAMA dari BIASANYA, serta                                  MULUT yang akan TERUS BERDO’A.                             
                                                                                             
                                                                                                                                                   
 

 
 
                                                                                                                                                   



End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar